Ulurkan tanganmu, gapai hati yang dirundung sunyi....Jentera kehidupan terus berputarada benderang dan gulita seiring bagai bayang-bayangsunyi hati adalah giris, senandung bagai kopongtak bermakna apa-apa,di dalam elegi tak bernamaAnominitas biruliuk lafaz nan beriak senduadalah engkau yang dirundung lara: meski kutahu persisairmatamu telah mengeringpandemik adalah eradiksi cinta nan matiSatu per satu menjauhkau terkucil bagai penjararanah tak lagi indah dalam kerontang: tak ada embun sebagai kekawandan sahabat adalah merpati yang menyingkirRuang dan waktu menyempitdi dalam ruap renjana dadamu,bunga cinta telah layuk menyusur tanahtak lagi indah dalam binar durjaTak ada reaktif yang mampu menggerakkan tangantak ada ikrar yang mampu membuka nurani dan mengusir rangda kelam hati pada insantak...